Wahai angin yg berhembus syahdu.
Kabarkan padaku kepada siapa ku ungkap isi hatiku.
Untuk ku tahan terasa tak muat dadaku.
Untuk kusimpan terasa tak kuat kepalaku.
Untuk ku abai terasa terkikis kehormatanku.
Untuk ku genggam tak cukup tanganku.
Wahai jarum jarum nan tajam tusuklah dada ini agar mengalir isinya dan berkurang rasa sesakku.
Wahai hujan yang menderu ijinkan ku berjalan dalam guyuranmu agar tak terlihat aliran air mataku.
Sejujurnya hati ini terluka hanya saja tak berdarah karna ku bingkai dalam senyumanku.
Luka lama belum sembuh di susul luka baru.
Meski hati ini rapuh aku harus lugas di lingkunganku.
Tiada niatku tuk menipu, hanya saja aku tak boleh menganggu tiap mata yang memandangku.
Tiadalah satupun yang tau, karna aku selalu tampil lugu.
Andai ku kerahkan seribu pasukan tuk merengkuhmu, itu hanyalah nafsu.
Hingga di keheningan malam sajadahku basah kuyup oleh air mataku.
Hanya padamu ya Robbi ku menuju.
Ku tersungkur dalam benturan jidat di ubin berdebu.
Segala untaian syukurku di sujudku.
Segala pemberianmu adalah terbaik bagiku.
16-6-24
LASKAR HATI
Post a Comment for "TOPENG PALSU"