Ma ma
Anakmu pulang ma
Seperti tahun tahun sebelumnya.
Keadaan masih sama.
Anakmu tak membawa apa apa.
Apalagi sebongkah berlian ato permata.
Maafkan anakmu ma.
Sepotong roti pun tak ku bawa.
Bisa bisa sampe rumah saja sudah sangat istimewa.
Sampe rumah dg utuh sudah luar biasa.
Meski ironis dan tragis
anakmu masih tetap membanggakan.
Anakmu masih bertuhan. Seperti yg dulu kau ajarkan.
Anakmu tdk menukar tuhan dengan harta yg penuh kilauan.
Anakmu tak menukar akidah dengan jabatan.
Anakmu tak menukar agama dengan recehan.
Aku rindu dengan kmarahanmu saat datang adzan.
Sementara aku enak tiduran.
Marahi aku lagi ma bila solat ku lewatkan.
Marahi aku lagi ma bila aku telah tunduk pada setan.
Saat keduniaan telah jadi tujuan.
Ma ma.
Ada yg kebiasaan anakmu yg sudah berganti.
Tiap saat anakmu suka minum kopi.
Itu lebih baik kan ma dari pada minum wiski atau brendi.
Apalagi minum satu drum oli.
Anakmu masih punya jati diri.
Anakmu masih teguh meniti jalan syariati.
Anakmu masih gigih berjuang mengejar ridho Ilahi.
10 Juni 2018
LASKAR HATI
Post a Comment for "SUKMA KE PANGKUAN MAMA"