Kata hati tak selalu sampai.
Bibir tak selalu sehati.
Kurasakan getaran nada rendah dalam suaramu.
Kusimak yang tersirat dari yang tersurat dalam desah nafasmu.
Kau tak butuh janji.
Kau hanya mau yang pasti.
Tapi kau mahluk yang lembut nan ayu.
Lebih sering kau ucap kelabu.
Meski di hatimu ingin yang ungu.
Kau tutupi Gejolak hatimu.
Dengan celoteh senda guraumu.
Sikapmu tak mewakili hasrat hatimu.
Kau malu tuk memulai.
Tapi kau tak bisa berhenti tebar pesona menarik simpati.
Teramat besar harapanmu.
Tapi lebih besar lagi ketakutan akan kekecewaanmu.
Kau olah semua agar terasa wajar.
Tapi hasil akhir makin jauh dari dunia sadar.
Wahai mahluk yang lembut hati.
Haruskah aku bersikap mengerti.
Atau haruskah aku seolah tak memahami.
Sehingga ku tau ini hanya sebuah situasi.
Atau justru ini murni dari lubuk hati nan suci.
25 April 2018
LASKAR HATI
Post a Comment for "CELOTEH SUKMA TAK BERNYAWA "