Aku lupa tangisan awal pertanda hidupku di mulai
Aku lupa saat ku lahir tanpa kain penghias walo sehelai
Aku lupa ku tak berdaya lemah terkulai
Tapi apa yang terjadi kini
Saat setiap ucapanku mudah merubah situasi
Yang benar bisa salah bila ku beraksi
Yang kokoh bisa rapuh bila ku kehendaki
Sebegitu mudahnya ku menjustifikasi
Begitu entengnya ku menilai
Padahal tak pernah ada SK ku tuk jadi juri
Begitu ringan ku bilang kau salah kau salah aku yang benar sendiri
Begitu lancar apa yang ku bilang harus kau turuti
Apakah Sukmaku telah mati
Apakah ku telah buta hati
Rupanya tak ku tengok nurani
Tlah kutinggalkan sanubari
Semua demi sebuah ambisi
Tanpa koreksi diri
Tiada satupun kusesali
Yang ada hanya membanggakan diri
Yang muncul hanya ego dan arogansi
Jerit tangis ratapan tiada arti
Yang penting hasrat hati bisa terpuasi
Sorot mataku tajam bagai belati
Menohok menghunjam segala yang merintangi
Aku telah buas tak terkendali
Senyum tipis hanya tuk mengelabui
Busuknya borok perangai
Sukmaku telah pergi
Sukmaku Masihkah kau berkenan kembali
Membawaku ke jalan yang benar lagi
Mengembalikanku menjadi lebih manusiawi
Agar ku jauh dari iblis yang telah menyeretku ke lembah nafsu hewani
Agar bisa ku rengkuh sejuknya belaian Ilahi
Agar ku dapati pencerahan suci
Sebagai bekal ku menghadap sang maha tinggi
2 Juni 2018
LASKAR HATI
Post a Comment for "SUKMA DALAM APRESIASI "